MENGKAJI
10 ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS
DALAM
MERENCANAKAN BISNIS
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata
Kuliah Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pembimbing Daryono Setiadi,
Drs., MM.
Oleh :
Yuana Puji Amallia
612010111075
Semester VIII B
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
WIRALODRA INDRAMAYU
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat
Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan
untuk menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya dengan
judul “Mengkaji 10 Aspek Studi Kelayakan Bisnis Dalam Merencanakan bisnis”
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah
ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan teman – teman.
Akhir
kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Indramayu, Juni 2015
Penyusun
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
RENCANA USAHA.................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... ....... 2
1.1 Latar
Belakang .................................................................. 2
1.2 Peluang
Usaha ................................................................... 3
1.3 Permasalahan
Yang Timbul ............................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 5
2.1 Aspek Pasar ....................................................................... 5
2.2 Aspek Pemasaran .............................................................. 6
2.3 Aspek Teknik dan Teknologi ............................................ 7
2.4 Aspek Manajemen ............................................................. 9
2.5 Aspek Sumber Daya Manusia ........................................... 10
2.6 Aspek Finansial ................................................................. 11
2.7 Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik ................................... 18
2.8 Aspek Lingkungan Industri
(Persaingan) .......................... 19
2.9 Aspek Legal (Hukum) ....................................................... 20
2.10 Aspek AMDAL (Lingkungan Alam) ................................ 21
BAB III PENUTUP .................................................................................. 23
3.1 Kesimpulan ........................................................................ 23
3.2 Rekomendasi ..................................................................... 23
RENCANA
USAHA
Semakin ketatnya
persaingan bisnis dan usaha membuat segala macam pelayanan yang sangat menarik
ditawarkan demi memanjakan konsumenmulai dari harga, kualitas bahan makanan,
variasi menu pelayanan, sampai tempat yang bersih. Banyak usaha-usaha yang
sudah berjalan lancar, di antara sekian banyak usaha tersebut kuliner merupakan
usaha yang sangat diminati oleh semua kalangan. Dari berbagai kuliner tersebut
nasi goreng merupakan kuliner yang banyak digemari konsumen.
Nasi goreng hingga saat
ini masih belum diketahui asalnya, ada yang mengatakan berasal dari Tiongkok,
ada juga yang mengatakan nasi goreng merupakan makanan asli Indonesia. Namun
yang pasti, nasi goreng merupakan makanan yang cukup familiar tersebar di
berbagai penjuru dunia.
Usaha nasi goreng ini
sudah tidak asing lagi, karena hampir semua tempat terdapat penjual nasi
goreng. Oleh karena itu, saya berencana akan membuat kedai nasi goreng.
Tentunya dengan konsep yang berbeda dari yang lain, yaitu dengan berbagai menu
yang berbeda setiap dua Minggu sekali.
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Saat
ini wisata kuliner dipenuhi dengan berbagai varian makanan, mulai dari camilan,
kue, sampai makanan khas nusantara. Berbagai pengusaha kuliner memutar otak
untuk menyajikan makanan yang berbeda dan memiliki inovasi, hal tersebut
dilakukan untuk menarik perhatian konsumen terhadap jenis makanan yang akan
diproduksi. Semua makanan itu dijual dengan harga yang berbeda-beda,
disesuaikan dengan bahan makanan yang digunakan. Untuk itu orang-orang pasti
memilih makanan yang bisa membuat perut kenyang dengan harga yang tidak menguras
kantung. Makanan yang mudah dijangkau dengan harga yang relatif murah dan dapat
membuat perut kenyang adalah nasi goreng.
Nasi
goreng merupakan makanan yang dicari oleh kalangan muda dan dewasa dengan
berbagai menu yang beraneka ragam. Biasanya tempat yang menyediakan nasi goreng
ini hanya melayani beberapa menu dan hanya
untuk sekedar makan saja. Karena selera konsumen yang berbeda dan
berubah-ubah setiap waktu, maka saya berencana akan membuat kedai nasi goreng
dengan berbagai menu dan perubahan menu setiap dua minggu sekali serta
menyediakan aneka minuman. Itu dilakukan untuk menghindari konsumen yang bosan
dengan cita rasa nasi goreng yang itu-itu saja, dan untuk mengenalkan berbagai
varian menu dalam nasi goreng yang mungkin konsumen belum pernah mencobanya.
Dan saya memberi nama “Kedai Nasgor Roso”.
1.2
Peluang
Usaha
Setelah
saya melakukan penelitian di beberapa tempat makan yang menyediakan nasi
goreng, mereka hanya menyediakan beberapa menu yang monoton dan tempat yang
sederhana. Sehingga peluang usaha untuk mendirikan usaha ini sangat besar. Kelebihan
dari “Kedai Nasgor Roso” adalah kami menyediakan tempat yang nyaman untuk makan
dan berkumpul serta pelayanan yang memuaskan. Selain itu, sesuai dengan latar
belakang yang telah dikemukakan, kami akan menyediakan berbagai variasi menu
nasi goreng dan akan ada perubahan menu setiap dua minggu sekali sesuai dengan permintaan
konsumen serta menyediakan aneka minuman.
1.3
Permasalahan
Yang Timbul
Setiap
memulai usaha pasti akan timbul permasalahan, entah itu permasalahan yang
berasal dari dalam usaha itu sendiri maupun dari luar usaha. Dalam menjalankan
usahanya, “Kedai Nasgor Roso” ini menemui
berbagai permasalahan, di antaranya adalah:
1.
Dari segi konsumen, mereka mungkin sudah
terbiasa dengan rasa nasi goreng yang biasa saja, sehingga diperlukan promosi
yang efektif efisien untuk menarik minat konsumen.
2.
Dari segi tempat, saat ini banyak tempat
makan yang menjual nasi goreng di sepanjang jalan. Untuk memudahkan konsumen menemukan
“Kedai Nasgor Roso”, kami mencari tempat yang strategis serta mendekorasi kedai
semenarik mungkin.
3.
Dari segi karyawan, karena usaha ini
memerlukan berbagai variasi rasa, maka diperlukan imajinasi dan kreativitas
dari para koki.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Aspek Pasar
Sebelum memulai usaha, dan
mengetahui layak atau tidaknya usaha ini, pertama akan dilakukan kajian aspek
pasar dengan menganalisis pasar potensial yang akan dimasuki oleh produk yang
dihasilkan. Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial yang
dimaksud. Untuk mengetahui pasar potensial kami akan menganalisis permintaan
dan penawaran.
a.
Permintaan
Apabila dicermati, permintaan
terhadap makanan yang murah dan membuat perut kenyang serta perubahan menu
semakin meningkat seiring dengan tingkat kejenuhan konsumen terhadap makanan
yang itu-itu saja. Dalam hal kuliner, umumnya konsumen ingin mencoba hal yang
baru, yang harus diperhatikan agar konsumen tetap setia membeli produk kami adalah
rasa yang enak dan sesuai dengan selera masyarakat Indramayu.”Kedai Nasgor
Roso” selalu berusaha menjaga kualitas produk nasi goreng agar konsumen yang
menyukai rasa produk kami tetap menyukai cita rasa produk dan menjadi konsumen setia dan untuk menjaga
tingkat permintaan agar tidak menurun.
b.
Penawaran
Mengingat besarnya peluang dalam usaha
kiliner, maka kami akan memberikan penawaran yang menarik bagi konsumen. Sesuai
dengan konsep
utama kami yaitu menyediakan perubahan menu setiap dua minggu sekali, hal
ini menjadikan daya tarik tersendiri bagi para konsumen, selain itu kami
memberikan harga yang terjangkau dan tempat yang nyaman bagi konsumen.
2.2 Aspek Pemasaran
Peran pemasaran dalam suatu usaha sangat penting, sebab
pemasaran akan menentukan kelanjutan usaha suatu perusahaan. Kegiatan yang
tidak boleh ditinggalkan dalam pemasaran adalah melakukan segmentasi pasar,
menetapkan pasar sasaran, dan menentukan posisi pasar.
a.
Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar berarti membagi
pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan
produk atau marketing mix yang berbeda pula. Beberapa aspek utama untuk
mensegmentasi pasar adalah sebagai berikut:
i. Aspek
geografis. Karena sasaran kami adalah kalangan muda dan dewasa yang suka
berkumpul dengan teman-teman, maka “Kedai Nasgor Roso” berada di sekitar Sport
Center Indramayu yang merupakan tempat berkumpulnya kalangan muda dan dewasa.
ii. Aspek Demografis. Nasi goreng merupakan
makanan yang diminati oleh kalangan muda dan dewasa tanpa membedakan jenis
kelamin.
iii. Aspek
Psikografis. Dengan harga yang terjangkau “Kedai Nasgor Roso” bisa dinikmati
semua kalangan, dari kalangan bawah sampai kalangan atas.
iv. Aspek
Perilaku. Produk yang ditawarkan oleh usahawan sangat dipengaruhi oleh perilaku
konsumen. Konsumen akan mencari produk yang diinginkan jika mereka merasa butuh
dan ingin untuk membeli serta jika memiliki kesempatan untuk membeli. Karena
kesempatan konsumen yang berbeda-beda, dengan demikian “Kedai Nasgor Roso” buka
dari sore pukul 16.00 WIB sampai 23.00 WIB.
b.
Menetapkan Pasar Sasaran (Targeting)
Targeting adalah melakukan evaluasi
keaktifan setiap segmen, kemudian memilih satu atau lebih segmen pasar yang
dilayani. Target dari “Kedai Nasgor Roso” mencakup kalangan muda dan dewasa.
c.
Menentukan Posisi Pasar
Penentuan posisi pasar dilakukan
setelah menentukan segmen mana yang akan dimasuki, maka harus pula menentukan
posisi mana yang akan ditempati dalam segmen tersebut. Posisi pasar dari “Kedai
Nasgor Roso” adalah menciptakan image di benak konsumen sebagai kedai yang
menjual beraneka ragam menu nasi goreng dengan perubahan menu setiap dua minggu
sekali.
2.3 Aspek Teknik dan Teknologi
Setelah
dilihat dari aspek pasar maupun pemasaran, bahwa suatu rencana bisnis dianggap
layak, tahap yang selanjutnya dianalisis yaitu aspek teknik dan teknologi.
Dalam aspek ini terdapat tiga masalah pokok yang dihadapi sebuah usaha, yaitu
masalah penentuan posisi usaha, masalah desain dan masalah operasional.
a.
Masalah Penentuan Posisi Perusahaan
Dalam hal ini diputuskan bagaimana
hendaknya posisi usaha ditentukan. Keputusan ini mengenai pemilihan strategi
berproduksi. Karena usaha ini bergerak di bidang kuliner, maka strategi
produksi yang digunakan oleh “Kedai Nasgor Roso” adalah berproduksi ketika ada
konsumen yang memesan. Sehingga konsumen akan mendapatkan masakan yang masih
hangat untuk dinikmati.
b.
Masalah Desain
Masalah desain akan mencakup
perancangan fasilitas operasi yang akan digunakan, seperti lokasi usaha. Lokasi
usaha harus memperhatikan lokasi pasar dan bahan baku yang tersedia. “Kedai
Nasgor Roso” berada di sekitar Sport Center Indramayu yang dekat dengan pasar
tradisional Indramayu yang menyediakan bahan baku yang dibutuhkan dalam membuat
nasi goreng varian rasa.
c.
Masalah Operasional
Masalah operasional biasanya timbul
pada saat proses produksi sudah berjalan. Meliputi rencana produksi, untuk
usaha ini pembuatan nasi goreng sesuai dengan pesanan yang diminta konsumen.
Rencana persediaan, untuk persediaan bahan baku, “Kedai Nasgor Roso” menggunakan
metode FIFO, yaitu bahan baku yang pertama masuk maka itulah yang akan pertama
diolah sesuai keinginan konsumen. Pengawasan kualitas produk, dilakukan dengan
menggunakan bahan baku yang masih segar dan dengan menjaga kebersihan dalam
mengolah bahan baku tersebut, hal ini sangat diperlukan untuk kepuasan
konsumen.
2.4 Aspek Manajemen
Manajemen
merupakan alat untuk mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dengan
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Dalam manajemen banyak sekali fungsi-fungsi
manajemen yang dikemukakan oleh para ahli, di sini “Kedai Nasgor Roso”
menggunakan fungsi manajemen Jepang (zero defect), dengan uraian sebagai
berikut:
a.
Planning (Perencanaan)
“Kedai Nasgor Roso” memiliki tujuan
memenuhi kebutuhan konsumen atas beraneka ragamnya nasi goreng, tujuan ini
dapat dicapai dengan adanya perencanaan yang matang. Perencanaan yang dibuat
“Kedai Nasgor Roso”yaitu, untuk menarik minat konsumen kami akan melakukan
promosi melalui media elektronik. Untuk bahan baku yang digunakan kami akan
menyuplai dari pasar tradisional Indramayu, tentunya dengan memilih bahan ku
yang berkualitas baik. Dan untuk kebutuhan karyawan, akan dilakukan perekrutan
yang ketat, hal ini dilakukan agar kami mendapat karyawan yang bisa memenuhi
kebutuhan konsumen.
b.
Doing (Melakukan)
Berarti melakukan uji coba terhadap
perencanaan yang telah dibuat. Dalam perencanaan terdapat tiga poin utama,
yaitu promosi, bakan baku dan karyawan. Dalam hal promosi, kami mengunakan
media elektronik berupa radio dan media sosial seperi facebook, twitter dan
BBM. Untuk bahan baku, kami akan melakukan survei pasar untuk menentukan lokasi
mana yang menyediakan bahan baku kualitas terbaik dengan harga yang rendah.
Untuk karyawan, akan diberikan pelatihan mengenai menu-menu apa yang akan
disajikan kepada konsumen, serta mereka akan dites mengenai kreativitas dan
imajinasi dalam membuat menu baru.
c.
Check (Pengecekan)
Berarti pengecekan terhadap hasil
dan membandingkan sesuai dengan yang diinginkan. Pengecekan ini lebih
ditekankan pada produk yang akan dihasilkan, apakah sudah sesuai standar atau
tidak.
d.
Acting (Produksi)
Berarti menindak lanjuti atas apa
yang didapat pada proses pengecekan. Apabila terdapat kesalahan pada produk
yang sudah melawati proses pengecekan, maka kami akan mengkaji pada bagian mana
yang kurang, dan kami akan memperbaiki sehingga tidak merugikan konsumen.
2.5 Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam
menjalankan kegiatan usahanya, “Kedai Nasgor Roso” mempekerjakan kurang lebih 8
orang karyawan dengan rincian dan spesifikasi sebagai berikut:
a.
1 orang Manajer
Bertanggung jawab atas semua
kegiatan di perusahaan mulai dari pemasaran, keuangan, sumber daya manusia,
serta produksi. Karena tanggung jawab manajer ini cukup banyak dan memerlukan
kemampuan yang memadai, maka seorang manajer pada “Kedai Nasgor Roso” haruslah
lulusan S1 Sarjana Ekonomi.
b.
3 orang Koki
Bertanggung jawab dalam kegiatan
produksi “Kedai Nasgor Roso”. Mereka haruslah memiliki kemampuan memasak serta
memiliki daya kreativitas yang tinggi untuk memenuhi keinginan konsumen.
c.
2 orang Pramusaji
Bertanggung jawab untuk melayani
setiap konsumen yang datang di “Kedai Nasgor Roso”.
d.
1 orang kasir
Bertanggung jawab untuk melayani
setiap transaksi pembayaran yang dilakukan oleh konsumen di “Kedai Nasgor
Roso”.
e.
1 orang tenaga serabutan
Bertanggung jawab untuk membantu
para karyawan dalam mengerjakan hal-hal yang bersifat umum.
2.6 Aspek Finansial (Keuangan)
Tujuan
menganalisis aspek keuangan adalah untuk menentukan rencana investasi melalui
perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan pengeluaran
dan pendapatan. Berikut merupakan penjelasan mengenai aspek keuangan pada
“Kedai Nasgor Roso”:
a.
Modal Tetap
= peralatan + perlengkapan
= Rp 7.000.000,- + Rp 15.000.000,- =
Rp 22.000.000,-
b.
Modal Kerja
= biaya produksi + biaya overhead +
biaya tenaga kerja
= Rp16.200.000,- + Rp 5.600.000,- +
Rp 12.500.000,- = Rp 34.300.000,-
c.
Estimasi Persiapan Usaha
Ø Studi
awal (survei usaha) Rp 1.000.000,-
Ø Persiapan
awal Rp
34.300.000,-
Ø Sewa
gedung Rp
10.000.000,-
Ø Peralatan Rp 7.000.000,-
Ø Perlengkapan Rp
15.000.000,-
Ø Pelatihan
karyawan Rp 2.200.000,-
Jumlah Rp
69.500.000,-
d.
Cash Flow (Arus Kas)
Ø Aliran
Kas dari Aktivitas Operasi
1.
Cash in flow (kas masuk)
Penerimaan Penjualan
|
Tahun 1
|
Tahun 2
|
Tahun
3
|
Nasi
goreng
|
Rp 321.600.000,-
|
Rp 374.400.000,-
|
Rp 421.200.000,-
|
Minuman
|
Rp 113.400.000,-
|
Rp 129.000.000,-
|
Rp
145.800.000,-
|
Jumlah
|
Rp
441.000.000,-
|
Rp
504.000.000
|
Rp 567.000.000,-
|
2.
Cash out flow (kas keluar)
|
Tahun
1
|
Tahun
2
|
Tahun
3
|
a. Kegiatan
operasional
|
|
|
|
Tenaga kerja
|
Rp
150.000.000,-
|
Rp
150.000.000,-
|
Rp
150.000.000,-
|
Biaya produksi
|
Rp
194.000.000,-
|
Rp
210.000.000,-
|
Rp
228.000.000,-
|
Biaya overhead
|
Rp 67.200.000,-
|
Rp 81.600.000,-
|
Rp 95.460.000,-
|
Promosi
|
Rp 5.000.000,-
|
Rp 5.700.000,-
|
Rp 6.100.000,-
|
b. Pembelian
peralatan
|
Rp 22.000.000,-
|
-
|
-
|
Jumlah
|
Rp 438.600.000,-
|
Rp 447.300.000,-
|
Rp 480.160.000,-
|
3. Net
cash flow dari aktivitas operasi
Kas masuk –
kas keluar
|
Rp 2.400.000,-
|
Rp
56.700.000,-
|
Rp
86.840.000,-
|
Ø Aliran
Kas dari Aktivitas Pendanaan
Modal
sendiri
|
Rp
201.000.000,-
|
Rp
159.000.000,-
|
Rp
161.000.000,-
|
Ø Net
Cash Flow : net cf aktivitas operasi + aliran kas aktivitas pendanaan
Modal
sendiri
|
Rp
204.010.000,-
|
Rp
215.700.000,-
|
Rp
247.840.000,-
|
e.
Harga Pokok Penjualan (HPP)
Komponen
|
Tahun
1
|
Tahun
2
|
Tahun
3
|
Harga pokok / unit
|
Rp 12.590.000,-
|
Rp 14.604.000,-
|
Rp 19.941.000,-
|
Bahan penolong
|
Rp 6.676.000,-
|
Rp 7.584.000,-
|
Rp 8.637.000,-
|
Biaya overhead
|
Rp 67.200.000,-
|
Rp 81.600.000,-
|
Rp 95.640.000,-
|
Biaya tenaga kerja
|
Rp150.000.000,-
|
Rp150.000.000,-
|
Rp150.000.000,-
|
Jumlah
|
Rp236.466.000,-
|
Rp253.788.000,-
|
Rp271.218.000,-
|
f.
Laporan Laba Rugi
Ø Laba
Rugi Tahun 1
Penjualan
|
Rp
441.000.000,-
|
|
|
Hpp
|
Rp
236.466.000,-
|
|
|
Laba Kotor
|
|
Rp
204.534.000,-
|
|
Biaya-biaya
|
|
|
|
.
Biaya operasional
|
Rp
38.900.000,-
|
|
|
.
Biaya Penyusutan
|
Rp 4.400.000,-
|
|
|
Jumlah Biaya
|
|
Rp 43.300.000,-
|
|
Laba
sebelum pajak
|
|
|
Rp161.234.000,-
|
Pajak
10 %
|
|
|
Rp 16.123.400,-
|
Laba
setelah Pajak
|
|
|
Rp
145.110.600,-
|
Ø Laba
Rugi Tahun 2
Penjualan
|
Rp
472.500.000,-
|
|
|
Hpp
|
Rp
253.788.000,-
|
|
|
Laba Kotor
|
|
Rp
218.712.000,-
|
|
Biaya-biaya
|
|
|
|
.
Biaya operasional
|
Rp
43.000.000,-
|
|
|
.
Biaya Penyusutan
|
Rp 4.400.000,-
|
|
|
Jumlah Biaya
|
|
Rp 47.400.000,-
|
|
Laba
sebelum pajak
|
|
|
Rp171.312.000,-
|
Pajak
10 %
|
|
|
Rp 17.131.200,-
|
Laba
setelah Pajak
|
|
|
Rp
154.180.000,-
|
Ø Laba
Rugi Tahun 3
Penjualan
|
Rp
535.500.000,-
|
|
|
Hpp
|
Rp
271.218.000,-
|
|
|
Laba Kotor
|
|
Rp
264.282.000,-
|
|
Biaya-biaya
|
|
|
|
.
Biaya operasional
|
Rp
58.970.000,-
|
|
|
.
Biaya Penyusutan
|
Rp 4.400.000,-
|
|
|
Jumlah Biaya
|
|
Rp 63.370.000,-
|
|
Laba
sebelum pajak
|
|
|
Rp200.912.000,-
|
Pajak
10 %
|
|
|
Rp 20.091.200,-
|
Laba
setelah Pajak
|
|
|
Rp
180.820.800,-
|
g.
Average Rate of Return (ARR)
ARR = Laba bersih / Investasi
Rata-rata
ARR
Modal kerja = Rp 34.300.000,- x 12
bulan = Rp 411.600.000,-
· Rata-rata
dana investasi dalam aktiva tetap
= Rp 22.000.000,- : 2 = Rp
11.000.000,-
· Total
investasi rata-rata
= Rp 11.000.000,- + Rp 411.600.000
= Rp 422.600.000,-
Periode
|
Net
Income
|
Investasi
rata-rata
|
ARR
|
Tahun
1
|
Rp145.110.600,-
|
Rp 422.600.000,-
|
0,34 x 100% = 34%
|
Tahun
2
|
Rp154.180.800,-
|
Rp 422.600.000,-
|
0,36
x 100% = 36%
|
Tahun
3
|
Rp180.820.800,-
|
Rp 422.600.000,-
|
0,43
x 100% = 43%
|
Sebuah investasi dikatakan layak
apabila menghasilkan ARR yang tinggi.
h.
Payback Period (PB)
Cash in flow : proceeds = EAT
+depresiasi
Periode
|
EAT
+depresiasi
|
PV
kas masuk
|
Tahun
1
|
Rp
145.110.600,- + Rp 4.400.000,-
|
Rp
149.510.600,-
|
Tahun
2
|
Rp
154.180.800,- + Rp 4.400.000,-
|
Rp
158.580.800,-
|
Tahun
3
|
Rp
180.820.800,- + Rp 4.400.000,-
|
Rp
185.220.800,-
|
Jumlah
|
|
Rp
493.312.200,-
|
Investasi = Modal kerja + Modal
Tetap
= Rp 411.600.000,- + Rp 22.000.000,-
= Rp 433.600.000,-
Th 1 = Rp149.510.600,-
Rp 284.089.400,-
Th 2 = Rp 158.580.800,-
= Rp 125.508.600,-
Th 3 = Rp 185.220.800,-
PB = 2 tahun + Rp 125.508.600,- x 12 bulan = 8,13
Rp 185.220.800,-
= 2 tahun 8 bulan 39 hari
=
2 tahun 9 bulan 9 hari
Jadi investasi yang telah
ditanamkan oleh “Kedai Nasgor Roso” akan kembali dalam kurun waktu selama
kurang lebih 2 tahun 9 bulan 9 hari.
i.
Net Present Value (NPV)
Tahun
|
Initial
Cash Flow
|
Cash
Flow
|
df
10%
|
Proceeds
|
0
|
Rp 433.600.000,-
|
-
|
1
|
Rp 433.600.000,-
|
1
|
|
Rp 149.510.000,-
|
0,909
|
Rp 135.905.135,-
|
2
|
|
Rp 158.580.800,-
|
0,827
|
Rp 131.146.321,-
|
3
|
|
Rp 185.220.800,-
|
0,751
|
Rp 139.100.821,-
|
|
|
|
|
Rp
406.152.274
|
PV
Outlay = Rp 433.600.000,-
PV
CF
= Rp 406.152.277,-
= Rp 27.447.723,-
Hasil analisis dengan metode NPV
memperoleh nilai Rp 27.447.723,- yang positif. Maka usaha ini layak untuk
dilaksanakan.
j.
Profitability Index
= Rp 493.312.200,-
Rp 433.600.000,-
= 1,4
Dinilai
dari
maka usaha ini layak karena memiliki
> 1.
k.
Break Event Point (BEP)
1 – Rp 67.200.000,-
/ Rp 441.000.000
= Rp 344.400.000,-
1 – 0,152
= Rp 344.400.000,-
0,848
= Rp 406.132.075,-
Jadi usaha “Kedai
Nasgor Roso” akan mengalami titik impas pada saat menghasilkan penjualan
sebesar Rp 406.132.075,- atau keuntungan akan tercapai pada saat penjualan di
atas Rp 406.132.075,-.
2.7 Aspek Ekonomi dan Sosial
Dampak
aspek ekonomi yang ditimbulkan dari usaha “Kedai Nasgor Roso” adalah sebagai
berikut:
a.
Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga
dengan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekaligus mengurangi
pengangguran, sehingga pendapatan keluarga akan meningkat. “Kedai Nasgor Roso”
mempekerjakan 8 orang karyawan yang berarti maki telah mengurangi jumlah
pengangguran dan meningkatkan 8 keluarga yang memberikan pengaruh positif pada
keluarga tersebut.
b.
Menggali, mengatur dan menggunakan
ekonomi sumber daya alam melalui penggunaan lahan yang efisien dan efektif.
c.
Meningkatkan perekonomian pemerintah
lokal melalui menambah peluang dan kesempatan kerja, pemerataan pendistribusian
pendapatan, peningkatan pendapatan asli daerah, serta memperoleh pendapatan
berupa pajak dari usaha yang dikelola perusahaan.
Dampak
sosial dengan adanya usaha “Kedai Nasgor Roso” adalah sebagai berikut:
a.
Adanya perubahan demografi melalui
perubahan komposisi tenaga kerja. Dengan adanya usaha ini, kami dapat
meningkatkan partisipasi angkatan kerja dan juga menurunkan tingkat
pengangguran yang ada di Indramayu.
b.
Perubahan budaya melalui terjadinya
perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha.
2.8 Aspek Lingkungan Industri (Persaingan)
Aspek
lingkungan industri lebih mengarah kepada aspek persaingan di mana usaha
berada. Masuknya usaha yang sejenis di tempat yang sama akan menimbulkan ancaman
bagi usaha yang sudah ada, seperti perebutan pangsa pasar dan perebutan sumber
daya produksi yang terbatas.
Untuk
mengatasi hal tersebut “Kedai Nasgor Roso” akan menciptakan perbedaan-perbedaan
untuk kedepannya. Seperti, mengadakan lomba memasak dan sebagai apresiasi untuk
pemenang, menu mereka akan dijadikan
menu spesial di “Kedai Nasgor Roso”. Dan akan diadakan acara “Lebih Dekat
dengan Kedai Nasgor Roso”, yaitu berkumpulnya konsumen setia kami dengan
pemilik dan semua karyawan, dalam acara tersebut konsumen diperbolehkan bertanya
seputar “Kedai Nasgor Roso” dan memberikan saran serta masukan untuk “Kedai
Nasgor Roso”.
2.9 Aspek Legal (Hukum)
Aspek
hukum merupakan aspek yang cukup menentukan dan menjamin akan kelangsungan kegiatan
usaha. Aspek hukum merupakan legalitas kelangsungan usaha, sedangkan usaha yang
sedang berproduksi akan segera terhenti begitu saja atau terhenti perlahan jika
produk yang dihasilkan tidak memiliki jaminan hukum.
Jenis
badan usaha yang dipilih dalam usaha ini adalah perusahaan perseorangan.
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk membuat “Kedai Nasgor Roso” ini di daerah
setempat terbagi atas dua bagian, yaitu Izin Usaha dan Izin Lokasi.
a.
Izin Usaha
Dokumen-dokumen
yang diperlukan untuk mendapatkan izin usaha perdagangan adalah:
i. Akte
pendirian perusahaan dari notaris setempat,
ii. Surat
izin Usaha Perdagangan (SIUP),
iii. Surat
Tanda Daftar Perusahaan (TDP),
iv. Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama pemilik usaha, dan
v. Surat
Izin Tempat Usaha (SITU).
b.
Izin Lokasi
Untuk
mendapatkan Surat Izin Lokasi Usaha, dokumen-dokumen yang dibutuhkan adalah:
i.
Surat Izin Usaha,
ii.
Surat Akte Tanah,
iii. Surat
Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
iv. Surat
Pajak Bumi dan Bangunan,
v.
Surat Rekomendasi dari Tetangga,
vi. Surat
Rekomendasi dari RT/RW,
vii. Surat
Rekomendasi dari Kecamatan, dan
viii. KTP
pemilik usaha.
2.10 Aspek AMDAL (Lingkungan Alam)
Pendirian “Kedai Nasgor
Roso” ini sesuai dengan alternatif terbaik menurut lokasi, yang secara langsung
atau tidak langsung akan mempengaruhi masyarakat sekitar lingkungan tempat
usaha. Semua usaha pasti akan memiliki dampak terhadap sekitarnya, sehingga
setiap usaha tidak terkecuali “Kedai Nasgor Roso” berkewajiban melaksanakan
upaya menyeimbangkan dan mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan.
“Kedai Nasgor Roso”
merupakan usaha dalam bidang kuliner memiliki limbah berupa limbah padat yang
berasal dari sisa-sisa bahan makanan dan limbah cair. Untuk mengatasi limbah
tersebut kami melakukan beberapa upaya, yaitu:
a.
Untuk limbah padat, kami memisahkan
antara yang organik dan non organik. Limbah organik akan dimanfaatkan untuk
membuat pupuk dan limbah non organik akan dibuang di tempat pembuangan akhir.
b.
Untuk limbah cair, kami akan melakukan
pengelolaan air limbah secara kimia, yaitu dengan melakukan langkah-langkah berikut:
i.
Bak cuci piring hanya digunakan untuk
mencuci piring dan perabot makan serta perabot masak,
ii.
Tidak membuang sisa minyak ke bak cuci
piring,
iii. Memperhatikan
aliran air yang masuk ke saluran pembuangan, dan
iv. Menghindari
membuang air bertemperatur tinggi ke saluran pembuangan.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
semua kajian aspek-aspek yang telah dipaparkan di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa usaha “Kedai Nasgor Roso” layak untuk dijalankan. Hal ini
dapat ditunjang dengan kajian aspek keuangan, dengan menggunakan metode NPV
memperoleh nilai yang positif yaitu Rp 27.447.723,- dan dengan metode
memiliki nilai
> 1. Dengan menggunakan metode BEP dapat
diketahui keuntungan akan tercapai oleh “Kedai Nasgor Roso pada
saat penjualan di atas Rp406.132.075,-.
Dari aspek sosial
“Kedai Nasgor Roso” dapat mengurangi pengangguran yang ada di sekitar Indramayu
dan dapat meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat Indramayu.
3.2
Rekomendasi
Dari
10 aspek yang telah dikaji, usaha “Kedai Nasgor Roso” ini dinyatakan layak untuk dijalankan dan direkomendasikan.
Saya yakin usaha ini layak untuk
direalisasikan di tengah perkembangan dunia bisnis dan era globalisasi seperti
sekarang ini.
mbak di BEP itu kurang rumus yah? 1 – Rp 67.200.000,- / Rp 441.000.000
BalasHapus= Rp 344.400.000,-.
itu salah... bukan itu hasilnya... harusnya sebelum 1 - harus ada rumuas FC(Nilai Tetap)..
mbak ijin ngutip buat tugas study kelayakan bisni,matur suwun
BalasHapusterimaasih banyak kakak...
BalasHapuskok latar nya pas di copy di mc.word tidak terhapus
BalasHapusbutuh balasan secepatnya kakak
BalasHapusdi ms word di menu home ada menu clear formatting tinggal di ctrl + a terus di klik deh
Hapusijin kutip buat tugas makasih
BalasHapusMbak izin copy buat tugas skb yaa . Terimakasih banyak mbak🙏
BalasHapusizin buat referensi y ka, terimakasih
BalasHapusIjin kutib mbak buat tugas
BalasHapusIzin kutip ya mbak untuk tugas skb
BalasHapusIzin kutip tugas
BalasHapusIzin buat referensi ya kak, terimakasih
BalasHapusIzin ngutip ya .makasih
BalasHapusizin buat referensi kak makasih🙏🏻
BalasHapusijin ngutip buat tugas ya ka,, makasii :)
BalasHapusijin mengutip referensi ini iya kak, suwun
BalasHapusnice blog kak sangat membantu
BalasHapusMohon ijin sebagai referensi tugas SKB
BalasHapusterimakasih kak
BalasHapusMaaf kak untuk harga pokok/unit itu darimana yah?
BalasHapusmbak mohon ijin nulis sebagai referensi tugas. Terimakasih
BalasHapusThe most enduring symbol of the Norse - titanium arts
BalasHapus› tj-metal-arts › https://septcasino.com/review/merit-casino/ tj-metal-arts The 토토 most enduring symbol of the Norse - titanium arts · The most dental implants enduring symbol of the Norse - titanium arts · The most enduring https://sol.edu.kg/ symbol of the Norse - titanium arts.